Jumat, 19 Agustus 2016

BAB I HEG TINGKAT 2



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang terjadi pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya Human Chorionic Gonadothropin. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum (Manuaba, 2013).
Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah yang berlebihan  pada ibu hamil istilah hiperemesis gravidarum dengan gangguan metabolik yang bermakna mual dan muntah (Fadlun, 2013).
Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat mengganggu dan membuat ketidakseimbangan cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis (WHO, 2013).
Data ASEAN menyebutkan bahwa angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan persalinan di Singapura 14/100.000 kelahiran hidup, di Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup, di Thailand 110/100.000 kelahiran hidup, di Vietnam 150/100.000 kelahiran hidup, di Philipina 230/100.000 kelahiran hidup, di Myanmar 380/100.000 kelahiran hidup dan di Indonesia mencapai 420/100.000 kelahiran hidup (ASEAN, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan. Keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam serum perubahan fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang (Depkes RI, 2013).
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan, Emesis Gravidarum pada ibu hamil pada tahun 2011 sebanyak 640 orang dan sekitar 20% terjadi Hiperemesis Gravidarum dan terjadi peningkatan prevalensi Emesis Gravidarum berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2012 sebanyak 763 orang. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum (Dinkes Sumatera Selatan, 2013).
Mual (Nausea) dan muntah (Vomiting), pening, perut kembung, dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah yang sering terjadi pada waktu pagi sehingga dikenal dengan morning sickness (Prawirohardjo. 2012).
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat terjadi dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Faktor psikologis merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormonal. Yang jelas wanita yang sebeleum kehamilan sudah menderita lambung spatik dengan gejala tidak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat (Marmi, 2014).
Sebagian besar Hiperemesis Gravidarum (mual-muntah) saat hamil dapat diatasi dengan berobat jalan, serta pemberian obat penenang dan anti muntah, akan tetapi sebagian kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual muntah yang berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit (Manuaba, 2013).
Pada hiperemesis gravidarum grade II gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, sub febris, nadi cepat lebih dari 100-140x/m, tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, lidah kotor, kulit pucat, kadang ikterik, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun (Prawirohardjo, 2012).
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota Prabumulih pada tahun 2015 AKI  sebanyak 3 orang  dengan penyebab eklamsi 2 orang dan asma 1 orang (Profil Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, 2015).
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih jumlah penderita Hiperemesis Gravidarum tahun 2010 berjumlah 115 orang, 2011 berjumlah 192 orang, tahun 2012 berjumlah 121 orang, pada tahun 2013 berjumlah 160 orang, dan pada periode Januari-Desember 2015 yaitu 157 orang dari 513 kehamilan (Laporan kunjungan antenatal Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih, 2015).
Berdasarkan data diatas penulis merasa termotivasi untuk menelusuri lebih lanjut tentang Hiperemesis Gravidarum melalui studi kasus ini dengan judul   Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah “Bagaimana melakukan penerapan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015? “
1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1        Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan studi kasus ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015 secara komprehensif.
1.3.2        Tujuan Khusus
a.       Agar mahasiswa dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara menyeluruh atau komprehensif pada Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
b.      Agar mahasiswa dapat menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa masalah Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
c.       Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
d.      Agar mahasiswa dapat menetapkan kebutuhan tindakan segera atau kolaborasi dangan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
e.       Agar mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat, rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah selanjutnya terhadap Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
f.       Agar mahasiswa dapat melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
g.      Agar mahasiswa dapat mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali penatalaksanaan proses untuk aspek-aspek yang tidak efektif terhadap  Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “ K “ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
1.4    Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
Waktu :                
Pengambilan data dan pengkajian data Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015 dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2015 sampai 24 Oktober 2015.
Tempat :
Asuhan kebidanan dilakukan di ruangan VK Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih.
1.5    Metode Penulisan
Pada laporan studi kasus ini penulis dapat menggunakan metode narasi deskriptif yang menceritakan kejadian sesuai dengan pemantauan perkembangan yang terjadi pada  Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015 secara komprehensif dengan metode SOAP.

1.6    Hasil Yang Diharapkan
a.     Dapat meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
b.    Dapat memberikan pelayanan yang baik dan sesuai standar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
c.     Dapat membuat laporan penulisan dan mendokumentasikan asuhan yang diberikan dengan benar.

1 komentar: