BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Emesis
Gravidarum merupakan keluhan umum yang terjadi pada kehamilan muda. Terjadinya
kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya Human Chorionic
Gonadothropin. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum
(Manuaba, 2013).
Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah
yang berlebihan pada ibu hamil istilah hiperemesis gravidarum dengan
gangguan metabolik yang bermakna mual dan muntah (Fadlun, 2013).
Menurut
World Health Organization (WHO)
jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah seluruh
kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat mengganggu dan membuat ketidakseimbangan
cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis (WHO, 2013).
Data
ASEAN menyebutkan bahwa angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan
persalinan di Singapura 14/100.000 kelahiran hidup, di Malaysia 62/100.000
kelahiran hidup, di Thailand 110/100.000 kelahiran hidup, di Vietnam
150/100.000 kelahiran hidup, di Philipina 230/100.000 kelahiran hidup, di
Myanmar 380/100.000 kelahiran hidup dan di Indonesia mencapai 420/100.000
kelahiran hidup (ASEAN, 2013).
Berdasarkan
hasil penelitian di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum
mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan. Keluhan mual dan muntah terjadi pada
60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan
gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG)
dalam serum perubahan fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang (Depkes RI,
2013).
Berdasarkan Data
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan, Emesis Gravidarum pada ibu hamil pada tahun 2011 sebanyak 640 orang dan sekitar 20% terjadi
Hiperemesis Gravidarum dan terjadi peningkatan prevalensi Emesis Gravidarum
berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2012 sebanyak 763 orang. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum (Dinkes Sumatera Selatan, 2013).
Mual
(Nausea) dan muntah (Vomiting), pening, perut kembung, dan badan terasa lemah
dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia
kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah yang sering terjadi pada waktu pagi
sehingga dikenal dengan morning sickness (Prawirohardjo.
2012).
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda bila terjadi terus menerus dapat terjadi dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Faktor psikologis merupakan
faktor utama, disamping pengaruh hormonal. Yang jelas wanita yang sebeleum
kehamilan sudah menderita lambung spatik dengan gejala tidak suka makan dan
mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat (Marmi, 2014).
Sebagian besar Hiperemesis Gravidarum (mual-muntah) saat hamil dapat
diatasi dengan berobat jalan, serta pemberian obat penenang dan anti muntah,
akan tetapi sebagian kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual muntah yang
berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan
kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit (Manuaba, 2013).
Pada hiperemesis gravidarum grade II
gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat,
sub febris, nadi cepat lebih dari 100-140x/m, tekanan
darah sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, lidah kotor, kulit pucat, kadang
ikterik, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun (Prawirohardjo,
2012).
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota
Prabumulih pada tahun 2015 AKI sebanyak
3 orang dengan penyebab eklamsi 2 orang
dan asma 1 orang (Profil Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, 2015).
Berdasarkan
data yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih
jumlah penderita Hiperemesis Gravidarum tahun 2010 berjumlah 115 orang, 2011
berjumlah 192 orang, tahun 2012 berjumlah 121 orang, pada tahun 2013 berjumlah
160 orang, dan pada periode Januari-Desember 2015 yaitu 157 orang dari 513 kehamilan
(Laporan kunjungan antenatal Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih, 2015).
Berdasarkan data diatas
penulis merasa termotivasi untuk menelusuri lebih lanjut tentang Hiperemesis
Gravidarum melalui studi kasus ini dengan judul ”Asuhan
Kebidanan pada
Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah “Bagaimana melakukan penerapan Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015? “
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Tujuan Umum
Setelah
melakukan kegiatan studi kasus ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan Asuhan
Kebidanan pada
Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015
secara komprehensif.
1.3.2
Tujuan Khusus
a.
Agar mahasiswa dapat mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara menyeluruh atau komprehensif pada
Asuhan Kebidanan pada
Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
b.
Agar mahasiswa dapat menginterpretasikan
data untuk mengidentifikasi diagnosa masalah Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
c.
Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa
atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
d.
Agar mahasiswa dapat menetapkan
kebutuhan tindakan segera atau kolaborasi dangan tenaga kesehatan lain serta
rujukan berdasarkan kondisi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny “K“ dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
e.
Agar mahasiswa dapat menyusun rencana
asuhan secara menyeluruh dengan tepat, rasional berdasarkan keputusan yang
dibuat pada langkah-langkah selanjutnya terhadap Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
f.
Agar mahasiswa dapat melaksanakan tindakan
Asuhan Kebidanan pada
Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
g.
Agar mahasiswa dapat mengevaluasi
keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali penatalaksanaan
proses untuk aspek-aspek yang tidak efektif terhadap Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “ K “ dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade
II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
1.4 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
Waktu :
Pengambilan
data dan pengkajian data Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR. Bunda
Kota Prabumulih Tahun 2015 dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2015 sampai 24 Oktober
2015.
Tempat
:
Asuhan kebidanan
dilakukan di ruangan VK Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih.
1.5
Metode Penulisan
Pada laporan
studi kasus ini penulis dapat menggunakan metode narasi deskriptif yang
menceritakan kejadian sesuai dengan pemantauan perkembangan yang terjadi pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015 secara komprehensif dengan metode SOAP.
1.6
Hasil Yang
Diharapkan
a. Dapat meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II di
Rumah Sakit AR.
Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
b.
Dapat
memberikan pelayanan yang baik dan sesuai standar Asuhan
Kebidanan pada
Ibu Hamil Ny “K“ dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di Rumah Sakit AR. Bunda Kota Prabumulih Tahun 2015.
c.
Dapat membuat
laporan penulisan dan mendokumentasikan asuhan yang diberikan dengan benar.
bisa tau daftar pustakanya?
BalasHapus